Sunday, 19 October 2008

Di antara waktu, maruah dan diri mu


Aku selalu terpikir. Mengapa? Apa salah silap ku. Apa yang membikinkan kehilangan intisari hidup-mu dalam mata mu.

Salahkah aku terlalu mencintaimu? Apa yang kurang? Apa yang silap? Hinggakan kau ingin pergi dari ku.

Bak kata, menutup lembaran cerita.

Tiada persoalan. Tiada makna.

Salahkah bila diriku, bertanya? Namun hinggakan bertanya, JIKA. Tidakkah engkau pernah memikirkan?

hahahaha soalan demi soalan. Jawapan yang tetap sama. Masa demi kita.

Were you hiding something? Was it something you wanted of me? Or was it just pure passion towards your own ego?

Maruah diriku ini tidak setinggi bukit apabila di sisi. Namun, tidakkah engkau sedar?

Aku telah di katakan lemah, lembik dan hati yang sesat! Adakah engkau gembira sekarang?

Meninggalkan-ku tanpa apa-apa. Nota.

Namun, engkau hanya meninggalkan noktah yang aku tidak bisa menceritakan semula kepada diriku. Ku tahu semua akan berakhir. Namun tiada sekeping kasihan?

Aku membisu seluruh itu. Adakah engkau membaca bibirku? Namun, kau melihat intisari hati ku.

Bunga yang ka katakan, harus menunggu masa itu, telah hancur ditelan pendeta kata. Makna-makna mu itu, benarkah?

5 comments:

Anonymous said...

giler lah wei..dah cam a samad said dah kau ni..tinggal bela janggut je weh..gogo lah!

Nota Matahati said...

Hilmi!

Be strong..
Don't let the words of others hold you down...

Hilmi Ramlan said...

haaha..... :D thanks guys..

Anonymous said...

hopefully she will read and mostly will understand what you write in your blog..

be strong k..hehe^_________^
cheers!!!!

Hilmi Ramlan said...

haha.insyaALlah :) but i think.. it's just more of a reflection..not a personal attack :)